Kenapa Gen Z Ketagihan Nonton Film Horor? Dari Lokal, Korea, sampai Barat.

HYPEPOP - 20 August 2025 - 0

Hi Popers!
Pernah nggak sih kalian bertanya-tanya kenapa anak-anak kenapa Gen Z ketagihan film horor? Dari bioskop yang penuh setiap kali film horor lokal rilis, sampai drama horor Korea trending di Netflix, bahkan film horor Barat klasik pun tetap punya tempat di hati kita. Ternyata, tren ini bukan sekadar kebetulan, tapi ada alasan psikologis dan budaya di baliknya.

Sensasi Emosional Jadi Alasan Utama

Menurut Medium.com, Gen Z punya kecenderungan mencari pengalaman emosional yang intens. Mereka lahir di era digital, terbiasa dengan banjir informasi, jadi tontonan horor bisa jadi semacam “pelarian ekstrem” yang bikin jantung deg-degan sekaligus bikin nagih. Sementara itu, Psychology Today juga menyebutkan bahwa rasa takut yang aman (karena kita tahu itu cuma film) bisa memicu adrenalin dan membuat penonton merasa lebih hidup.

Horor Lokal Relatable dan Dekat Budaya

Kalau kita lihat dari sisi lokal, film horor Indonesia punya daya tarik unik. Cerita hantu urban legend kayak KKN di Desa Penari sukses besar karena dekat dengan budaya kita sendiri. Penonton Gen Z merasa relate, seakan-akan cerita itu bisa terjadi di sekitar mereka. Menurut Kompas.com, film ini bahkan jadi salah satu film horor dengan penonton terbanyak sepanjang sejarah Indonesia. Horor lokal terasa lebih personal, karena karakternya dan setting-nya nggak jauh dari keseharian Popers sendiri.

Horor Korea Tak Hanya Takut, Tapi Penuh Pesan Sosial

Sementara itu, horor Korea punya formula berbeda. Menurut ulasan di The Korea Herald, Gen Z tertarik dengan horor Korea karena sering dikemas bareng drama keluarga, misteri, atau kritik sosial. Lihat aja All of Us Are Dead atau The Wailing, horornya bukan cuma soal setan, tapi juga bicara tentang manusia dan sistem sosial. Gen Z yang kritis merasa terhubung, karena horor bukan sekadar takut, tapi juga refleksi realitas.

Horor Barat Klasik dan Sinematik

Sedangkan film horor Barat punya pesona klasik. Dari The Conjuring sampai Hereditary, horor Barat dikenal dengan kualitas sinematografi dan jump scare yang rapi. Menurut Screenrant, Gen Z justru suka membandingkan horor Barat dengan horor Asia, dan mereka menikmati cara berbeda tiap budaya menyajikan rasa takut. Horor Barat juga sering jadi “starter pack” buat mereka yang baru belajar suka horor, sebelum akhirnya berani menonton horor Asia yang biasanya lebih intens.

Horor Jadi Coping Mechanism Buat Gen Z

Kenapa semua ini penting buat Gen Z? Karena ternyata nonton horor bisa jadi semacam “coping mechanism”. Menurut Verywell Mind, ketegangan dalam film horor memberi kesempatan buat otak kita berlatih menghadapi rasa takut dalam kondisi aman. Itu sebabnya banyak Gen Z justru merasa lega setelah nonton horor, bukannya tambah stres. Horor jadi cara unik buat healing—meskipun terdengar agak aneh.

Penutup
Jadi, kalau ditanya kenapa Gen Z suka banget horor, jawabannya ada di kombinasi: mereka cari sensasi, merasa relate dengan ceritanya, dan bahkan menjadikannya media refleksi diri. Entah itu horor lokal yang kental budaya, horor Korea yang penuh pesan sosial, atau horor Barat dengan teknik sinematik ciamik semua punya daya tarik tersendiri buat Gen Z.

Nah Popers, gimana dengan kalian? Tim horor lokal, Korea, atau Barat nih?

Baca juga:

Avatar: Fire and Ash (2025), Ketika Pandora Terbakar oleh Api Dendam

Tribute vs Imitasi, Saat Panggung Ayu Ting Ting Bikin Netizen Panas Dingin

Follow hypepop agar tidak ketinggalan berita menarik lainnya.

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment
Please Login or Register now!