Hi Popers!
Siapa sih yang nggak kenal Isyana Sarasvati? Penyanyi muda yang satu ini sudah jadi ikon generasi sekarang. Gayanya selalu ekspresif, penuh energi, dan sering bikin ngakak karena cara bicaranya yang belibet. Kadang salah ucap, kadang terlalu spontan, tapi justru itu yang bikin Isyana terasa dekat dengan fans.
Namun, di balik sisi lucu dan natural itu, Isyana punya karakter lain yang nggak kalah menarik. Saat masuk ke dunia musik, ia bisa berubah total jadi sosok yang serius. Salah satu buktinya terlihat jelas lewat kolaborasinya dengan Iwan Fals dalam soundtrack film animasi Panji Tengkorak. Mereka berdua membawakan lagu legendaris Bunga Terakhir.
Versi duet ini terasa segar. Vokal Iwan yang matang dan penuh pengalaman dipadukan dengan suara muda Isyana yang ekspresif. Perpaduan itu menciptakan harmoni emosional yang menyentuh hati pendengar lintas usia. Falcon Pictures bahkan menyebut pemilihan Isyana bukan sekadar mencari penyanyi populer. Lebih dari itu, mereka butuh energi dan emosi yang bisa membuat karakter Panji jadi hidup.
Hal ini menunjukkan sisi unik Isyana. Di depan kamera ia bisa tampil kocak, tapi saat masuk studio rekaman, fokus dan profesionalismenya benar-benar menonjol.
Kolaborasi Serius Isyana Bersama Musisi Senior
Duet dengan Iwan Fals hanyalah satu dari banyak kolaborasi serius yang pernah dilakukan Isyana Sarasvati. Sejak lama, ia sudah dikenal mampu bekerja sama dengan musisi senior berkelas.
Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah kolaborasinya dengan Marty Friedman, gitaris legendaris Megadeth. Bayangkan, seorang penyanyi pop Indonesia bisa menyatu dengan gitaris metal dunia. Kolaborasi ini menuntut teknik vokal yang kuat karena musik Friedman terkenal teknikal dan kompleks. Namun Isyana berhasil menyesuaikan diri dengan baik, membuktikan kalau dirinya bukan sekadar penyanyi pop biasa.
Isyana juga pernah tampil bersama DeadSquad lewat lagu IL SOGNO. Ini lebih ekstrem lagi. Musik DeadSquad dikenal brutal dengan nuansa death metal, sementara suara Isyana lembut dan penuh melodi. Hasilnya? Justru jadi kontras yang menarik. Banyak yang memuji kolaborasi ini karena unik sekaligus berani. Bahkan mereka membawanya ke panggung AMI Awards, dan sukses bikin penonton terpukau.
Tidak berhenti di situ. Di ranah musik klasik, Isyana juga serius. Ia pernah berkolaborasi dengan Jakarta Concert Orchestra. Dalam konser Invitation to the Dance, ia membawakan komposisi karya Carl Maria von Weber dengan teknik vokal matang. Emosi yang ditunjukkan juga mendalam, membuktikan kalau Isyana bisa tampil anggun di genre yang menuntut presisi tinggi.
Fleksibilitas Isyana di Pop dan Musik Kontemporer
Selain metal dan klasik, Isyana juga punya banyak karya di musik pop kontemporer. Lagu Something New bersama Afgan dalam album EKLEKTIKO jadi bukti nyata. Di lagu itu, harmoni vokal mereka terdengar matang. Isyana tetap ekspresif, tapi juga mampu menjaga keseimbangan dengan suara Afgan yang halus.
Kolaborasi lain bersama Vidi Aldiano dan Hindia juga mendapat perhatian. Dalam setiap kerja sama, Isyana bisa menyesuaikan diri tanpa kehilangan identitas. Karakter vokalnya tetap kuat, tapi tidak menutupi partner duetnya. Hal inilah yang bikin banyak musisi senior nyaman bekerja sama dengannya.
Menariknya, kontras antara gaya sehari-hari Isyana yang belibet dengan sikap serius saat bermusik justru jadi daya tarik tersendiri. Banyak penggemar merasa terinspirasi melihat perubahan sikapnya. Dari ekspresif dan spontan, menjadi fokus dan profesional dalam hitungan detik.
Semua kolaborasi ini menunjukkan fleksibilitas luar biasa. Isyana bisa membawakan musik pop yang ringan, menyelami metal yang keras, hingga tampil anggun di musik klasik. Setiap genre ia jalani dengan penuh dedikasi.
Isyana Sarasvati, Belibet Tapi Profesional
Popers, Isyana Sarasvati adalah contoh nyata bahwa sisi lucu dan spontan seseorang tidak membatasi profesionalismenya. Justru karakter unik itu membuatnya semakin menonjol di industri musik.
Bayangkan, dari duet dengan legenda musik Indonesia, eksperimen gila bareng DeadSquad, pertunjukan klasik yang penuh presisi, sampai kolaborasi pop bersama Afgan dan musisi muda lainnya. Semuanya dijalani Isyana dengan fokus dan totalitas.
Sehari-hari ia bisa salah ucap, tertawa, dan belibet. Tapi begitu masuk studio atau panggung besar, ia berubah jadi sosok yang serius dan berkarisma. Inilah alasan banyak orang menilai Isyana sebagai penyanyi fleksibel yang mampu menyatukan berbagai generasi lewat musik.
Musiknya tidak hanya soal teknik. Lebih dari itu, musik baginya adalah energi, emosi, dan cara untuk menghadirkan pengalaman mendalam bagi pendengar. Dari belibet jadi legenda kolaborasi, Isyana Sarasvati berhasil membuktikan bahwa profesionalisme bisa berjalan berdampingan dengan kepribadian yang ceria.
Popers, menurut kalian, kolaborasi serius Isyana yang mana paling bikin merinding? Share pendapat kalian di kolom komentar, ya!
Pic Source: liputan6
Baca juga:
Bukan Copycat! 3 Penyanyi Gen Z Indonesia yang Bikin Bangga
Follow Instagram hypepop agar tidak ketinggalan berita menarik lainnya.







