Hi Popers!
Minggu ini, dunia K-Pop kembali heboh dengan satu momen tak terduga. RM BTS terlihat berjalan bersama dan berpelukan hangat dengan seorang perempuan misterius di acara Paradise Art Night, Frieze Seoul 2025. Perempuan itu adalah Mini Han, ikon transgender dan pemenang Miss International Queen pertama asal Korea Selatan.
Momen tersebut langsung viral, bukan hanya di Korea tapi juga di Indonesia. Bagi sebagian fans, itu adalah momen manis yang menunjukkan sisi hangat RM. Namun, ada juga yang menilai hal ini kontroversial, apalagi menyangkut identitas Mini Han sebagai figur publik queer. Dari sinilah, diskusi tentang inklusivitas dan keberagaman kembali mencuat di dunia K-Pop.
Mini Han, Ikon Queer Korea yang Jadi Sorotan
Mini Han dikenal luas di komunitas LGBTQ+ Korea. Namanya mendunia setelah ia memenangkan Miss International Queen, kontes kecantikan terbesar bagi perempuan transgender. Ia juga co-founder Trunk, klub queer terkenal di Itaewon yang sering bekerja sama dengan brand fashion global.
Perjalanan hidup Mini Han penuh perjuangan. Sejak remaja ia bekerja di bar transgender, menabung untuk operasi afirmasi gender, hingga akhirnya tumbuh menjadi figur penting di dunia seni dan hiburan Korea. Dengan kisah inspiratif itu, tak heran jika interaksi hangatnya bersama RM dianggap simbol respect dan acceptance.
Reaksi Fans Supportif tapi Penuh Debat
Di media sosial, reaksi ARMY dan netizen langsung ramai. Banyak yang memuji RM karena dianggap open-minded dan tidak ragu menunjukkan kehangatan kepada siapa pun. Komentar seperti “Namjoon always respects all genders” memenuhi timeline.
Namun, tidak semua orang setuju. Ada juga pihak yang merasa momen ini bisa memicu kontroversi, terutama di kalangan konservatif. Isu LGBTQ+ di Korea memang masih sensitif, sama halnya seperti di Indonesia. Karena itu, interaksi sederhana ini akhirnya melahirkan debat lebih luas: apakah K-Pop bisa benar-benar jadi ruang inklusif, atau tetap terikat norma tradisional?
K-Pop, Keberagaman, dan Gen Z Indonesia
Kalau kita kaitkan dengan Indonesia, generasi kita—Gen Z—sudah lebih akrab dengan isu keberagaman gender maupun orientasi seksual. Meski masih banyak pro dan kontra di masyarakat, diskusi ini semakin sering muncul di ruang publik.
Fandom K-Pop di Indonesia juga sering jadi ruang aman untuk ngobrol soal identitas dan inklusivitas. Fans bukan hanya mengidolakan musik atau fashion, tapi juga cara idol bersikap terhadap isu sosial. Maka, momen RM dan Mini Han ini langsung dianggap penting. Interaksi itu membuka ruang obrolan tentang toleransi, representasi, dan apakah budaya pop bisa mendukung semua identitas.
Lebih dari Sekadar Gosip K-Pop
Kalau dilihat sekilas, orang mungkin mengira ini hanya soal gosip artis. Padahal, momen di Paradise Art Night jauh lebih besar maknanya. Acara ini mempertemukan banyak figur ternama—RM, V, member BLACKPINK, hingga Park Seo-Joon. Interaksi RM dan Mini Han hanya salah satu highlight yang menunjukkan bahwa K-Pop kini makin terhubung dengan dunia seni dan fashion global.
Bagi Gen Z, khususnya di Indonesia, ini adalah bukti bahwa pop culture bukan sekadar hiburan. Ia bisa menjadi cermin perubahan sosial, terutama terkait isu LGBTQ+ dan keberagaman. Lewat pop culture, isu-isu sensitif bisa dibicarakan dengan cara yang lebih santai, relate, dan nggak menggurui.
Apa Makna Momen RM dan Mini Han untuk Gen Z?
Popers, menurut kalian bagaimana? Apakah momen RM BTS dengan Mini Han bisa dianggap sebagai sinyal positif bahwa K-Pop makin inklusif? Atau masih terlalu dini untuk menyebutnya sebagai perubahan nyata?
Yang jelas, interaksi kecil ini sudah berhasil menggiring diskusi ke arah yang lebih besar daripada sekadar gosip. Momen tersebut menyoroti pentingnya keberagaman, toleransi, dan bagaimana Gen Z—baik di Korea maupun Indonesia—melihat identitas dalam dunia hiburan.
Pic Source: hypebae.com wowkeren.com
Baca juga:
4 Perseteruan K-Pop yang Bikin Fans Gen Z Indonesia Kepo Maksimal
Follow IG hypepop agar tidak ketinggalan berita menarik lainnya.
