Kenapa Kopi Jadi Gaya Hidup Gen Z?

HYPEPOP - 4 April 2025 - 0

Hai, Popers! Siapa di sini yang nggak bisa mulai hari tanpa secangkir kopi? Dari kopi susu kekinian sampai manual brew yang ribet, Gen Z kayaknya udah nggak bisa lepas dari kopi. Tapi, sebenarnya ini cuma soal kafein, atau ada alasan lain dibalik obsesinya Gen Z sama kopi? Yuk, kita bahas!

Kopi = Identitas dan Gaya Hidup

Buat Gen Z, kopi bukan sekadar minuman yang bikin melek. Kopi udah jadi bagian dari identitas dan cara mereka mengekspresikan diri. Nongkrong di coffee shop, upload foto latte art di Instagram, atau bahkan meracik kopi sendiri di rumah, semua jadi bagian dari lifestyle yang mereka bangun.

Apalagi, tiap jenis kopi punya vibes tersendiri. Penggemar kopi hitam sering dianggap lebih old soul dan serius, sementara pecinta es kopi susu lebih santai dan kekinian. Ada juga yang suka eksplorasi dengan berbagai metode brewing biar makin estetik dan unik.

Lebih dari Sekadar Nongkrong, Ini Ritual Sosial

Buat Gen Z, ngopi bukan cuma urusan caffeine fix, tapi juga jadi momen sosial. Dari rapat kerja, tugas kelompok, sampai ngobrol santai, semuanya sering dilakukan sambil ngopi. Coffee shop pun jadi safe space buat mereka—tempat buat me time, kerja, atau sekadar nge-scroll TikTok tanpa diganggu.

Selain itu, tren coffee shop hopping juga makin populer. Alih-alih nongkrong di satu tempat, Gen Z suka eksplorasi berbagai kafe yang punya konsep unik. Semakin aesthetic tempatnya, semakin wajib buat diabadikan di media sosial.

Produktivitas atau Ketergantungan?

Banyak Gen Z yang mengandalkan kopi buat nge-boost fokus dan energi, terutama yang punya jadwal padat. Dari mahasiswa yang begadang ngerjain tugas sampai pekerja yang butuh pick-me-up di tengah hari, kopi jadi solusi cepat buat tetap produktif.

Tapi, ada juga sisi lain dari kebiasaan ini. Ketergantungan sama kafein bisa bikin efek samping kayak susah tidur, cemas, atau bahkan caffeine crash yang bikin makin lelah. Makanya, penting buat tetap sadar batasan konsumsi kopi biar nggak berlebihan.

Kopi Lokal vs Kopi Internasional

Salah satu hal menarik dari tren kopi di kalangan Gen Z adalah meningkatnya apresiasi terhadap kopi lokal. Bukan cuma Starbucks atau brand internasional lainnya, banyak anak muda yang mulai melirik kopi Nusantara yang punya rasa unik dan khas.

Dari Gayo sampai Toraja, kopi lokal makin banyak dicari, bahkan ada yang tertarik belajar manual brew sendiri buat ngerasain cita rasa asli biji kopi Indonesia. Selain lebih autentik, dukung kopi lokal juga berarti support petani kopi dan industri kreatif di tanah air.

Kopi dan Masa Depan: Sustainable Coffee Culture

Selain soal rasa, Gen Z juga mulai peduli sama sustainability dalam industri kopi. Mereka lebih sadar soal dampak lingkungan dari produksi kopi dan mulai mencari opsi yang lebih ramah lingkungan, seperti biji kopi organik atau kemasan yang bisa didaur ulang.

Banyak juga yang tertarik sama tren zero waste coffee shop, di mana pelanggan bisa bawa tumbler sendiri buat ngurangin sampah plastik. Ini bukti kalau Gen Z nggak cuma menikmati kopi, tapi juga mikirin dampaknya buat bumi.

Kopi: Sekadar Tren atau Bakal Bertahan Lama?

Dengan semua hype ini, pertanyaannya: apakah obsesi Gen Z sama kopi cuma tren sementara atau bakal terus berlanjut? Melihat bagaimana kopi udah jadi bagian dari kehidupan sehari-hari, kayaknya budaya ngopi ini bakal tetap ada, tapi mungkin dengan inovasi yang lebih ramah lingkungan dan lebih menghargai kopi lokal.

Nah, kalau kamu sendiri, Popers, tim kopi apa nih? Lebih suka kopi kekinian, kopi lokal, atau justru nggak bisa hidup tanpa espresso shot tiap pagi? Spill di kolom komentar, ya!

Baca juga: Kenapa Semua Orang Lagi Suka Kopi Susu Literan?

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment
Please Login or Register now!