Valuta Asing: Kenapa Dolar Lebih Kuat dari Rupiah?

HYPEPOP - 21 March 2025 - 0

Hai, Popers! Pernah nggak sih, lihat berita soal nilai Rupiah menurun terhadap dolar AS, terus langsung panik, kok rasanya tiap tahun, nilai tukar rupiah makin tinggi aja dibanding dolar? Kenapa sih, rupiah sering kalah saing, apakah ini tanda ekonomi kita buruk? Yuk, kita bahas lebih dalam!

Kenapa Nilai Rupiah Sering Menurun?

Sama kayak harga barang di pasar, nilai tukar mata uang juga dipengaruhi oleh supply & demand. Kalau permintaan dolar tinggi, otomatis rupiah melemah. Sebaliknya, kalau banyak yang butuh rupiah, nilai tukarnya bisa menguat. Tapi kenapa sih, rupiah lebih sering melemah dibanding dolar?

Dolar AS = Mata Uang Dunia

Mau transaksi minyak? Pakai dolar. Mau beli barang impor? Pakai dolar. Mau investasi global? Lagi-lagi pakai dolar. Dolar AS adalah mata uang utama dunia, jadi hampir semua negara butuh dolar untuk perdagangan internasional. Permintaan dolar selalu tinggi, bikin nilai tukarnya lebih stabil dan kuat.

Defisit Neraca Perdagangan

Indonesia masih sering impor lebih banyak daripada ekspor. Kalau impor tinggi, berarti kita perlu banyak dolar buat bayar barang dari luar negeri. Akibatnya? Rupiah melemah. 

Misalnya, kalau harga minyak dunia naik, kita harus impor BBM lebih mahal. Ini bikin permintaan dolar naik, sementara rupiah melemah karena banyak ditukar ke dolar.

Investor Kabur ke AS Saat Krisis

Saat dunia mengalami krisis ekonomi atau ketidakpastian politik, banyak investor lari ke aset yang dianggap aman, salah satunya dolar AS. Ini disebut “capital flight”, dimana dana asing keluar dari Indonesia dan pindah ke aset dolar yang lebih stabil. Akibatnya? Rupiah makin melemah.

Suku Bunga The Fed Naik? Auto Bikin Rupiah Menurun

Bank sentral AS, The Fed, punya kebijakan suku bunga yang berpengaruh banget ke mata uang dunia. Kalau The Fed naikin suku bunga, banyak investor global pindahin uang mereka ke AS karena dapat untung lebih tinggi di sana. Dampaknya? Rupiah ditinggalkan dan melemah lagi.

Inflasi & Ketidakpastian Ekonomi

Kalau inflasi di Indonesia tinggi, daya beli masyarakat turun dan ekonomi bisa melambat. Investor jadi ragu menanamkan modal di Indonesia, sehingga permintaan rupiah turun dan dolar makin kuat. Selain itu, ketidakpastian global seperti perang, krisis keuangan, atau pandemi bisa bikin rupiah makin rentan terhadap guncangan ekonomi dunia.

Apakah Nilai Rupiah Menurun Selalu Buruk?

Jangan salah, melemahnya rupiah nggak selalu buruk, lho. Kalau rupiah melemah, ekspor kita bisa lebih kompetitif di pasar global karena harga barang Indonesia jadi lebih murah buat negara lain. Contohnya, sektor manufaktur dan pariwisata bisa dapat keuntungan lebih saat dolar menguat. Tapi, kalau terlalu melemah, banyak barang impor jadi lebih mahal, yang bisa bikin harga kebutuhan pokok naik. Ini yang harus dikontrol biar nggak berdampak negatif ke ekonomi kita.

Kesimpulan: Rupiah Bisa Kuat, Asal…

Biar rupiah nggak terus-terusan tertekan, ada beberapa hal yang bisa bantu menguatkan nilai tukarnya:

  • Meningkatkan ekspor & mengurangi impor.
  • Menarik lebih banyak investasi asing.
  • Menjaga inflasi tetap stabil.
  • Memperkuat cadangan devisa negara.

Pada akhirnya, nilai tukar itu dinamis dan selalu berubah. Rupiah bisa melemah, tapi juga bisa menguat. Jadi, daripada panik tiap rupiah turun, lebih baik kita memahami faktornya dan melihat peluang dari kondisi ini. Gimana menurut Popers?  Spill pendapat kamu di kolom komentar, ya.

Stay smart, stay financially aware!

Baca juga: Mengapa Generasi Muda Memilih #KaburAjaDulu? Tren yang Lagi Viral!

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment
Please Login or Register now!