Lari Nggak Sekadar Olahraga: Gimana Running Jadi Bagian dari Lifestyle Gen Z

HYPEPOP - 11 April 2025 - 0

Hai, Popers! Siapa yang akhir-akhir ini feed-nya dipenuhi orang-orang lari pagi, update Strava, atau selfie pakai sepatu lari kece di taman kota? Yup, kamu nggak salah lihat. Tren running atau olahraga lari makin hari makin hype, bahkan udah berubah jadi bagian dari gaya hidup anak muda urban—terutama Gen Z.

Kalau dulu lari dianggap aktivitas olahraga yang monoton atau cuma bagian dari tugas pelajaran olahraga di sekolah, sekarang lari udah jadi identitas lifestyle: keren, mindful, dan fashionable.

Kenapa Running Makin Digemari Gen Z?

Alasannya sederhana: lari itu fleksibel, gratis, dan gampang diakses siapa aja. Kamu nggak butuh membership gym mahal atau alat khusus. Cukup sepatu nyaman, playlist favorit, dan semangat buat gerak. Tapi di balik semua itu, running juga punya makna yang lebih dalam buat banyak Gen Z.

Pertama, lari jadi bentuk pelarian dari distraksi digital.

Di tengah padatnya notifikasi, overthinking, dan burnout, lari bisa jadi “me time” yang powerful. Berlari sambil dengerin podcast atau musik mellow jadi momen reflektif yang bikin hati tenang dan pikiran segar.

Kedua, lari juga jadi ajang buat membangun konsistensi.

Bangun pagi, pakai sepatu lari, dan jalanin rute yang sama tiap hari itu butuh disiplin. Buat Gen Z yang hidup di dunia serba instan, rutinitas kecil ini justru jadi fondasi buat mengenal diri dan membangun rasa tanggung jawab personal.

Run Club: Nongkrong Sehat Era Baru

Selain jadi aktivitas personal, lari juga tumbuh jadi budaya sosial. Munculnya komunitas-komunitas lari seperti Runhood, Indo Runners, atau Saturday Runaway bikin olahraga ini makin seru dan inklusif. Run club bukan cuma tempat ngumpul, tapi juga ajang kenalan, networking, bahkan healing bareng.

Biasanya, run club ini punya jadwal lari bareng tiap minggu. Ada yang fokus ke latihan pace dan endurance, ada juga yang cuma mau fun run keliling kota sambil ngobrol. Yang pasti, lari bareng bikin kita lebih semangat dan nggak ngerasa sendiri di proses self-growth.

Running + Style = Lifestyle Statement

Jangan salah, dunia running juga punya fashion-nya sendiri. Gen Z nggak cuma lari demi sehat, tapi juga pengin tetap tampil keren di track. Sepatu lari jadi item fashion baru—brand seperti HOKA, ASICS, On Running, dan bahkan Nike Alphafly bukan cuma dicari karena fungsinya, tapi juga karena desainnya yang estetik.

Selain itu, outfit lari juga makin dilirik: dari dry-fit tee warna pastel, biker short, hingga windbreaker ringan jadi andalan buat tampilan sporty yang effortless. Bahkan, nggak sedikit yang nge-styling running outfit mereka ke daily look. Running wear = streetwear? Bisa banget.

Dari Jogging Track ke Feed Instagram

Running juga berubah jadi konten. Banyak pelari Gen Z yang mendokumentasikan perjalanan lari mereka lewat aplikasi kayak Strava, Nike Run Club, atau Runkeeper. Tiap selesai lari, langsung update pace, route, dan mood hari itu ke IG Story. Bahkan ada yang bikin recap video lari ala vlog sinematik lengkap dengan lensa film dan lagu dreamy. Bukan buat pamer, tapi karena running sekarang jadi bentuk ekspresi diri. Sama kayak bikin outfit post atau journaling—berlari pun bisa jadi cara kita cerita tentang hari, perasaan, dan progress diri.

Jadi, Popers, masih mikir kalau lari itu boring? Sekarang lari udah jadi gerakan gaya hidup yang sehat, stylish, dan penuh makna. Entah kamu lari buat ngilangin stres, cari koneksi, atau sekadar cari pelarian dari realita—semuanya valid. Running bukan cuma soal jarak dan waktu, tapi soal jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri.

Kamu sendiri tim lari pagi, sore, atau night run? Atau malah baru mau mulai? Ceritain perjalanan lari kamu di kolom komentar, ya.

Stay fit, stay inspired!

Baca juga: Gluten-Free Bukan Cuma Buat Pengidap Alergi: Tren atau Gaya Hidup Sehat?

Leave a Comment

You must be logged in to post a comment
Please Login or Register now!